koma,

Idamen
2 min readMay 23, 2023

--

Pagi itu udara terasa lebih dingin dari biasanya. Berkali-kali aku menarik selimut biru dengan aroma parfum londri yang mulai memudar, berganti aroma asam dan apek khas bau manusia.

Hari yang terasa begitu dingin, aku tidak menyangka akan menjadi hari penuh cerita. Sebetulnya aku tau bahwa tubuhku sedang tidak baik. Tapi aku baru tau bahwa ternyata kemampuanku mengenali tubuhku sendiri masih sebatas “aku sedang tidak baik” belum pada tindakan yang harus kulakukan. 8 Mei 2023 — aku tidak sadarkan diri dalam kondisi hampir kehabisan darah. Pucat tidak berdaya seperti vampir, hanya ingin tidur sampai entah kapan.

Dalam kondisi hampir hilang, aku tersadar satu hal. Bahwa kesadaran paling utama adalah sadar bahwa aku masih diperbolehkan dan diharapkan hidup. Bernafas menggunakan paru-paru dan memompa darah menggunakan jantung. Hari itu aku berterimakasih pada manusia yang berkali-kali memanggilku saat kondisiku hampir hilang. Suaranya parau penuh ketakutan. Ia juga memegang tanganku erat, seakan ingin mentransfer energi bak power ranger melawan musuh.

Pertamakalinya aku merasakan cairan infus merasuk ke dalam pembuluh darahku dan kateter masuk ke dalam saluran kencingku. Jangan tanya rasanya bagaimana, aku hanya bisa menangis. Detik itu juga aku merasa kehilangan kemerdekaan atas tubuhku di ranjang bangsal nusa indah II.

Ruangan bertirai hijau, dengan aroma khas karbol rumah sakit menguar dimana-mana. Sesekali aku lupa bahwa hari itu aku betulan tergeletak tak berdaya. Tapi yang membuatku takjub, rencana Yang Maha Keren sungguh memang keren. Dalam kondisiku yang tidak berdaya, ada sosok yang tak pernah meninggalkan bangkunya di sampingku. Aku tau ia bingung harus berbuat apa tiap kali aku menangis kesakitan. Aku tau ia terus berusaha membuatku merasa nyaman dan aman walaupun dalam kondisi yang menyedihkan. Kepada sosok ini, sungguh ia tidak tergantikan.

aku pernah terfikir untuk menyerah. Untuk berhenti dan memilih titik. Tapi menyaksikan banyak orang-orang yang menyayangiku, bodoh sekali aku ketika harus menyerah. Apa yang paling membahagiakan selain hidup sehat bersama orang-orang yang kita sayangi?

Kamu bisa dan layak 💖

--

--

Idamen
Idamen

Written by Idamen

Ruang rahasia yang nggak rahasia-rahasia amat 🌻

No responses yet