Salah satu pertanyaan yang aku utarakan kepada psikologku ketika sesi adalah “kenapa di dalam kepalaku rasanya berisik sekali?” Rasanya lebih riuh daripada Pasar Bringharjo.
Berisik sekali, sampai membuatku ingin memukul kepalaku sendiri supaya diam. Jujurly aku sangat terganggu dengan situasi ini. Aku terganggu dengan isi kepalaku sendiri. Ada yang memintaku untuk melakukan A, disisi lain ada yang memintaku untuk B, Si C dan D ngga mau ketinggalan ingin mengambil bagian ini itu.
Jawaban dari psikologku simpel, cukup perhatikan saja. Tidak perlu cari tahu penyebabnya, atau mencari jawabannya. Lebih baik menepi sebentar dan perhatikan isi kepala yang berisik itu. Karena hal-hal semacam itu muncul karena pengalaman masalalu. Cukup amati dan terima saja, bahwa ada bagian dalam diri yang minta diperhatikan.
Fokus aja sama apa-apa yang bisa kita kendalikan. Kembalikan pada to do list yang kita buat. Mengurai benang yang kusut bertahun-tahun memang tidak mudah. Butuh kesabaran dan kesadaran.